Yang Muda Yang Berwirausaha
Oleh: Pratama PujiPerjalanan 1000 langkah selalu dimulai dari langkah pertama, kalo tidak berani melangkah dari sekarang, kapan lagi ? Action saja (Mas Mono)
Tulisan di atas selalu saya ingat terus sepanjang hari, setelah saya
mengikuti Seminar Entrepreur University Rabu (21/7) kemarin. Kebetulan
yang mengisi acara tersebut adalah Mas Mono, pemilik waralaba Ayam Bakar
Mas Mono yang sudah terkenal di Jakarta. Mas Mono berkisah pada awal
perjalanannya tahun 2001 yang bekerja sebagai Office Boy (OB) di salah
satu perusahaan di Jakarta, karena ingin maju dia membuat surat
“memajukan diri” (bukan pengunduran diri) dan berjualan gorengan,
setelah itu mencoba peruntungan dengan berjualan nasi uduk pada pagi
hari dan ayam goreng kalasan pada siang harinya. Suatu hari, Mas Mono
mendapat omset sangat tinggi karena berhasil menghabiskan 80 ekor ayam,
namun keesokan harinya usaha tersebut digusur. Berawal dari situlah, Mas
Mono berpindah tempat di daerah Tebet, dan membuka cabang. Usaha yang
menggurita itu kini mempunyai brand “Ayam Bakar Mas Mono”. Bagi warga
Jakarta dan sekitarnya, nama Mas Mono tentu sudah tidak asing lagi.
Di Jakarta ada Mas Mono, dari Surabaya ada ada Hendy Setiono, pemilik
Waralaba “Kebab Turki Baba Rafi”. Di usianya yang tahun ini baru
menginjak 27 tahun, Hendy berhasil mengembangkan usaha yang dirintisnya
4 tahun lalu menjadi sangat fenomenal sekali, tercatat sekitar 600
outlet dan gerai “Baba Rafi” eksis di berbagai penjuru negeri. Setelah
Baba Rafi, kini lahir adiknya yaitu Piramizza dan Roti Maryam. Berbagai
prestasi baik dari dalam dan luar negeri telah dia dapatkan. Bagi saya, 2
orang Entrepreneur Muda ini adalah Inspirasi Luar Biasa untuk membangun
usaha. Ketika ada niat dan konsisten, yang Maha Kuasa pasti memberi
jalan. Saya sangat percaya itu.
Kalau kita amati, berapa banyak dari sekian ratus juta penduduk
Indonesia yang terjun ke dunia usaha? Data yang saya dapat dan sering
disebutkan di berbagai forum atau seminar, ”hanya” 0,08% dari 200 juta
lebih penduduk Indonesia yang berwirausaha. Sedikit sekali rupanya, di
Asia angka tersebut termasuk yang paling rendah. Sangat jauh dari
Singapura yang 5% lebih. Oleh karena itu, Singapura cepat sekali berubah
wajahnya dari negara berkembang menjadi negara maju karena syarat suatu
negara dapat dikatakan sebagai negara maju apabila ”minimal” 2% dari
penduduknya adalah pengusaha.
Jadi masih ada sekitar 4 juta lowongan kerja menjadi wirausaha, siapa
tertarik? Tidak seperti lowongan kerja yang dipajang di headline media
seperti Kompas, Sindo, dan yang lainnya. Lowongan ini tidak mempunyai
banyak syarat. Tidak perlu menjadi sarjana terlebih dahulu. Banyak
sekali pengusaha sukses Indonesia yang sekolahnya S3 (SD, SMP, SMU). Pak
Purdi E.Chandra dan Andrie Wongso contohnya. Hayoo siapa yang tertarik
jadi pengusaha angkat tangan?
Menjadi seorang wirausaha bagi kebanyakan orang merupakan pilihan
sulit, itu yang saya lihat. Ketika bertemu teman atau saudara, pertama
kali yang ditanyakan adalah ”Sekarang bekerja di mana?”, mungkin itulah
salah satu penyebab kenapa orang berlomba-lomba menjadi seorang pegawai
atau karyawan, hal ini juga saya rasakan setelah lulus kuliah. Tidak ada
pikiran mau membuka usaha apa, yang ada hanyalah membuat lamaran kerja,
kirim sana sini, menunggu panggilan, interview dan bla, bla, bla. Job
Fair selalu penuh, antriannya berjubel sekali seperti orang yang antri
beras. Itu juga saya alami sendiri setahun kemarin.
Pengalaman selalu memberi hikmah tersendiri, dan setelah menjadi
seorang pegawai seperti sekarang ini, saya justru mendapat pencerahan
untuk memulai terjun ke dunia usaha. Sayang kalau seumur hidup, kita
jadi orang yang gajian, begitu pak Valentino Dinsi pernah bilang.
Sekali-kali kita menggaji orang dan membuka lapangan usaha bagi banyak
orang atau masyarakat sekitar kita. Bukankan pengangguran sudah semakin
parah saat ini? Bekerja dan Berwirausaha, biar seimbang antara otak kiri
dan otak kanan. Begitulah motivasi yang ada di benak saya sekarang.
Berwirausaha adalah suatu hal yang mulia, bahkan panutan kita sampai
akhir zaman Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang Pengusaha Sukses dan
Amanah. Beliau memulai usaha di usia remaja. Kalau Rasul kita saja
seorang pengusaha dan saudagar kaya, apakah kita tidak tertarik untuk
mengikutinya? Kalau tidak memulai dari sekarang, kapan lagi? Niat
Positif dan Action Saja. Yang Muda, yang Berwirausaha. SOS, Salam
Optimis Selalu!!!
Semoga bermanfaat tulisan ini. Mohon Maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.
*) Pratama Puji Widiyanto lahir di Pekalongan, 2 Agustus 1988. Alumni S1 Ekonomi Akuntansi dari UNSOED Purwokerto ini punya hobi berorganisasi, sepakbola, membaca, menulis, silaturahmi dan ”belajar” dari pengalaman hidup sehari-hari. Sewaktu kuliah pernah mendapat amanah sebagai Ketua Umum HMJA FE UNSOED 2008/2009. Saat ini bekerja sebagai Penata Keuangan di Satpol PP Kota Pekalongan, berwirausaha batik dan tas laptop, serta bergabung di Komunitas Entrepreneur University. CP: pratamapuji.widiyanto@gmail.com – 085 6260 4580.